Alkisah tersebut suatu madah,
tubuh lesu urat pun lemah,
menghabarkan nyawa tatkala pindah,
jangan lupa dengan zikir Allah.
Tiadalah kami banyak berkata,
kabar sudah banyak dipeta,
sekedar mengambil simpun cerita,
istimewa di kitab segala pendeta.
Terlalu banyak kabar ibarat,
pada menyatakan ihwal kiamat,
bacalah kitab kabar akherat,
qur'an dan hadis punya riwayat.
Barang siapa taulah iman,
supaya sampai bernama budiman,
bersungguhlah mengikut firman,
dunia akherat menjadi nyaman.
Tatkala disoal munkar dan nakir,
i'tikad nya syah amal nya mahir,
menjawab tiada lagi berfikir,
lidah pasih menyebut zikir
syair karangan gusti Aly banjar
Syair Ganda Kusuma [gusti aly]
kusuma ratu amas sakati,
tuan lali dengan lara pati,
laksana dewi bana wati,
kepada kartakusuma yang sakti.
Setelah sudah begitu sekarang,
enam ekor garuda terbang,
ganda kusuma nyata andalang,
di atas udara terlalu padang.
Emas merah kusuma gunung,
taburi dengan emas di galung,
jikapun kaka mati tagulung,
kapani dengan kain sepotong.
Kain di pinggang emas tempaian,
akan bekal kakanda tunangan,
itulah emas dikerjakan,
masuk ke dalam surga kayangan.
enam ekor garuda terbang,
ganda kusuma nyata andalang,
di atas udara terlalu padang.
Emas merah kusuma gunung,
taburi dengan emas di galung,
jikapun kaka mati tagulung,
kapani dengan kain sepotong.
Kain di pinggang emas tempaian,
akan bekal kakanda tunangan,
itulah emas dikerjakan,
masuk ke dalam surga kayangan.
0 comments:
Post a Comment