Tapi unta di Arab tidak seperti unta di Indonesia, ketika Mukidi bilang, “duduk” dan unta langsung duduk.Namun lain kejadiannya. Unta di Arab, walaupun Mukidi sudah bilang:“Duduk, sit.. sit, jongkok, diuk.”Sang unta tetap berdiri, dan akibatnya Mukidi tidak bisa naik.
Pawang Unta (PU):“Bilang Assalamualaikum, baru unta duduk.”Mukidi: “Asalamualaikum”langsung onta duduk, Mukidi naik, unta langsung berdiri lagi.Mukidi:“Jalan.. jalan..”unta tetap diam. Dipukul pukul punggungnya, unta tetap tidakmau jalan.
PU :”Bilang Bismillah “Mukidi : “Bismillah”Onta jalan, Mukidi senang jalan naik unta dengan Pawang Unta berjalan di sampingnya.
Tak lama kemudian Mukidi bertanya, “Pawang. Bagaimana cara nyuruh untanya lari ya?
Tak lama kemudian Mukidi bertanya, “Pawang. Bagaimana cara nyuruh untanya lari ya?
PU:“Bilang aja Alhamdulilah”Mukidi: “Alhamdulilah.”Dan unta pun berlari.Mukidi senang sekali. Saking senangnya Mukidi bilang lagi“Alhamdulilah.”Dan si unta berlari tambah kencang, dan si Pawang Unta makin ketinggalan.
Ketika Mukidi sudah jauh si Pawang Unta baru ingat, belum memberi tahu caranya onta berhenti.
Dari jauh PU berteriak:“Kalo mau berhenti bilang Innalillahi..”Karena sudah jauh Mukidi tidak mendengar.Dan si unta terus berlari dengan kencang.
Dari jauh PU berteriak:“Kalo mau berhenti bilang Innalillahi..”Karena sudah jauh Mukidi tidak mendengar.Dan si unta terus berlari dengan kencang.
Sampai akhirnya di kejauhan Mukidi melihat di depan ada jurang yang sangat dalam. Mukidi ketakutan, dan mencoba menghentikan onta: “Stop, stop, stoooop, stooop, oop, oop..!!”Unta tetap berlari, jurang sudah terpampangdi depan mata.“Mati gue!”kata Mukidi. Tahu dia akan jatuh kejurang dan mati.Dalam kepanikannya dia berteriak: “Innalillahi..!!”sambil memejamkan mata pasrah.
Unta mendadak berhenti. Dan ketika Mukidi membuka mata. Dia melihat persis di tepi jurang.
Saking senangnya tidak jadi mati, Mukidi berteriak:“Alhamdullilah!
0 comments:
Post a Comment