Tuesday, October 26, 2010

SYAIR KERAJAAN LEBAH




Oleh
Hamdi Akhsan

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir. (Surah An Nahl ayat 68-69)

I
Inilah sebuah kisah yang indah,
rangkaian cerita kerajaan lebah,
berharap ilmu akan bertambah,
makin yakini Allah disembah.

Terkenal sejak zaman dahulu,
bangsanya lebah penghasil madu,
khasiatnya lebih dari mengkudu,
karena sari tanaman berpadu.

Madu dipakai sebagai obat,
sudah terbukti banyak khasiat,
setelah itu manusia sehat,
asal berpantang secara taat.

II
Sifat pertama lebah yang baik,
sarangnya bersih tertata apik,
bisa dilihat dibolak-balik,
tiada kotoran barang setitik.

dia lah hewan hidup berkasta,
bidang kerjanya sudah ditata,
selalu nekerja tanpa berkata,
sesuai dengan yang diperintah.

Lebah bekerja dengan disiplin,
harmoni antara sudah dijalin,
lebah pekerja sangatlah rajin,
sejak dahulu atau kemarin.

III
Kasta tertinggi pasti Sang Ratu,
sendiri ia sudahlah tentu,
kerjanya banyak sepenuh waktu,
mengawas pembagian kerja tertentu.

Badan sang ratu lebih besar,
karena gizinya lebih ditakar,
royal jelly makanan bersumbar,
supaya telurnya mudah keluar.

Usia ratu cukuplah panjang,
tiga tahun dia berkembang,
sehari duaribu telur dibuang,
dari tubuhnya yang ada lubang.

IV
Kasta kedua lebah betina,
hanya bekerja hidup karena,
tak pernah letih atau terlena,
kumpulkan nektar untuk diguna.

Nektar digabung serbuk sari,
disimpan ia didalam diri,
setelah disarang keluar lagi,
untuk dimakan untuk dibagi.

selain kerja mencari makan,
bersihkan sarang ia tunaikan,
menjaga anak ia lakukan,
walau umurnya hanya tiga bulan.

V
Berbeda pula si lebah jantan,
jumlahnya banyak sampai ribuan,
ketika ratu melayang terbang,
mengejar bunga bagaikan kumbang .

Hanya  satu yang dapat ratu,
setelah itu matilah tentu,
demikian sudah takdir berlaku,
ketentuan dari Allah yang Satu.

Itulah perlambang cinta sejati,
rela berkorban walaupun mati,
sakit dan senang akan dititi.
untuk generasi setelah nanti,

VI
Itulah lebah serangga pilihan,
hidupnya selalu jaga kebersihan,
sampai dan sisa ia singkirkan,
pada manusia ia ajarkan.

Tak jadi soal tinggal dimana,
gunung dan pohonlah favoritnya,
di rumah juga kan dibuatnya,
asal adekat sumber madunya.

Manusia dapat banyak manfaat,
baik yang benar atau yang sesat,
dibuat ia menjadi obat,
supaya kita menjadi sehat.

VII
Itulah kisah tentang lebah,
sepanjang zaman tidak berubah,
tidak berkurang tidak bertambah,
sesuai perintah Allah disembah.

Mari belajar kepada mereka,
memberi manfaat bukannya murka,
tidak pula hidup serakah,
atau bertindak sesuka-suka.

Diakhir syair hamba bermohon,
jadilah bagai lebah dipohon,
tak bosan-bosan walau monoton,
terjauh selalu rayuan syaiton.

Indearlaya, 17 Oktober 2010
Hamba Allah,

Related Posts:

  • Pantun dan Syair Remaja .“SALAH GAUL”. I Baju ketat tatonya timbul, Sedikit tersinggung langsung memukul, Mereka bilang dirinya gaul, Padahal mereka bertingkah jadul. Celana pensil berhias rantai, Telanjang dada kayak dipantai, Malas bekerja … Read More
  • SYAIR MAYAT DAN GANDA KUSUMASyair Mayat [gusti aly] Alkisah tersebut suatu madah, tubuh lesu urat pun lemah, menghabarkan nyawa tatkala pindah, jangan lupa dengan zikir Allah. Tiadalah kami banyak berkata, kabar sudah banyak dipeta, sekedar mengambi… Read More
  • Kumpulan Pantun Bersajak Bahasa BanjarPantun sindiran untuk pondokan atau orang sekolah. urang banjar baulah cucur, makan pancuk pisang manurun, belajar ikam bujur bujur, supaya isuk kada manirun. orang dayak dari katingan, masaki babi gasan acara, amun banyak … Read More
  • SYAIR KERAJAAN TIKUS Normal 0 false false false EN-US X-NONE AR-SA … Read More
  • Rintihan hatirindu dendam menghujam hati tak ku temukan senyum mentari dan semilir udara pagi sendiri ku berjalan menapaki kerikil tajam kau mungkin lupa menganggap aku tak pernah ada dengan cinta dan rasa. aku tak istemewa, tak ber… Read More

0 comments: