Monday, December 10, 2018

KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan/M Darwis dengan Hasyim Asy’ari. Keduanya sama² mendalami ilmu agama dari ulama besar Syaikh Shaleh Darat. keduanya juga bersama2 mendalami ilmu agama di Makkah. setelah kembali M Darwis yang diubah namanya menjadi A Dahlan mendirikan persarikatan Muhammadiyyah. Sedangkan Hasyim Asy’ari mendirikan NU (Nahdlatul Ulama). 
Begitulah persaudaraan sejati yang dibangun sejak menjadi santri Syaikh Shaleh Darat hingga menjadi santri di Tanah Suci Makkah. Keduanya juga membuktikan, kalau dirinya tidak ada perbedaan di dalam urusan akidah dan madzhabnya. Saat itu di Makkah memang mayoritas bermadzhab Syafi’i dan berakidahkan Asy’ari. Wajar, jika praktek ibadah sehari-hari KH. Ahmad Dahlan persis dengan guru-gurunya di Tanah Suci. 
Seperti yang sudah dikutipkan di awal tulisan, semisal shalat Shubuh KH. Ahmad Dahan tetap menggunakan Qunut, dan tidak pernah berpendapat bahwa Qunut sholat subuh Nabi Muhammad Saw adalah Qunut Nazilah. Karena beliau sangat memahami ilmu hadits dan juga memahami ilmu fikih. Begitupula Tarawihnya, KH. Ahmad Dahlan praktek shalat Tarawihnya 20 rakaat. Penduduk Makkah sejak berabad² lamanya, sejak masa Khalifah Umar bin Khattab Ra., telah menjalankan Tarawih 20 rakaat dengan 3 witir, sehingga sekarang. Jumlah ini telah disepakati oleh sahabat-sahabat Nabi Saw. Bagi penduduk Makkah, Tarawih 20 rakaat merupakan ijma’ (konsensus kesepakatan) para sahabat Nabi Saw. Sedangkan penduduk Madinah melaksanakan Tarawih dengan 36 rakaat. Penduduk Makkah setiap pelaksanaan Tarawih 2 kali salaman, semua beristirahat. Pada waktu istirahat, mereka mengisi dengan thawaf sunnah. Nyaris pelaksanaan shalat Tarawih hingga malam, bahkan menjelang Shubuh. Di sela² Tarawih itulah keuntungan penduduk Makkah, karena bisa menambah pahala ibadah dengan thawaf. Maka bagi penduduk Madinah untuk mengimbangi pahala dengan yang di Makkah, mereka melaksanakan Tarawih dengan jumlah lebih banyak. Jadi, baik KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari tidak pernah ada perbedaan di dalam pelaksanaan ubudiyah. Ketua PP. Muhammdiyah, Yunahar Ilyas pernah menuturkan: “KH. Ahmad Dahlan pada masa hidupnya banyak menganut fiqh madzhab Syafi’i, termasuk mengamalkan Qunut dalam shalat Shubuh dan shalat Tarawih 23 rakaat. Namun, setelah berdirinya Majelis Tarjih pada masa kepemimpinan KH. Mas Manshur, terjadilah revisi² , termasuk keluarnya Putusan Tarjih yang menuntunkan tidak dipraktekkannya doa Qunut di dalam shalat Shubuh dan jumlah rakaat shalat Tarawih yang sebelas rakaat.” Saat beliau berdua masih hidup, tata ibadah yang diamalkan di masyarakat umumnya sama meski ada perbedaan yang sama sekali tidak mengganggu. 
Contoh kesamaan praktek ibadah kala itu antara lain: 
1. Niat shalat memakai bacaan lafadz: “Ushalli Fardha...” (halaman 25). 
2. Setelah takbir membaca: “Allahu Akbar Kabiran Walhamdulillahi Katsira...” (halaman 25). . 
3. Membaca surat al-Fatihah memakai bacaan: “Bismillahirrahmanirrahim” (halaman 26). . 
4. Setiap shalat Shubuh membaca doa Qunut (halaman 27). .
5. Membaca shalawat dengan memakai kata: “Sayyidina”, baik di luar maupun dalam shalat (halaman 29). . 
6. Setelah shalat disunnahkan membaca wiridan: “Istighfar, Allahumma Antassalam, Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x” (halaman 40-42). . 
7. Shalat Tarawih 20 rakaat, tiap 2 rakaat 1 salam (halaman 49-50). . 
8. Tentang shalat & khutbah Jum’at juga sama dengan amaliah NU (halaman 57-60). 
9. Dan yang paling monumental adalah itsbat hilal, sama-sama pakai rukyah. 
Yang terakhir inilah yang menarik direnungkan, bukan dihakimi mana yang benar dan mana yang salah. Semua amaliah tersebut di atas berjalan puluhan tahun dengan damai dan nikmat. Semuanya tertulis dalam kitab Fiqih Muhammadiyah yang terdiri dari 3 jilid, yang diterbitkan oleh: Muhammadiyah Bagian Taman Pustaka Jogjakarta, tahun 1343-an H. 
Namun ketika Muhammadiyah membentuk Majlis Tarjih, di sinilah mulai ada penataan praktek ibadah yang rupanya “harus beda” dengan apa yang sudah mapan dan digariskan oleh pendahulunya. Otomatis berbeda pula dengan pola ibadahnya kaum Nahdhiyyin. Perkara dalail (dalil-dalil), nanti difikir bareng dan dicari-carikan. 
Disinyalir, tampil beda itu lebih dipengaruhi politik ketimbang karena keshahihan hujjah atau afdhaliah ibadah. 
Untuk ini, ada sebuah tesis yang meneliti hadits-hadits yang dijadikan rujukan Majlis Tarjih Muhammadiyah dalam menetapkan hukum atau pola ibadah yang dipilih. Setelah uji takhrij berstandar mutawassith, kesimpulannya adalah: bahwa mayoritas hadits-hadits yang dipakai hujjah Majlis Tarjih adalah dha’if. Itu belum dinaikkan pakai uji takhrij berstandar mutasyaddid versi Ibn Ma’in. Hal mana, menurut mayoritas al-Muhadditsin, hadis dha’if tidak boleh dijadikan hujjah hukum, tapi ditoleransi sebagai dasar amaliah berfadhilah atau fadhail al-a’mal. 
Contoh, ketika Majlis Tarjih memutuskan jumlah rakaat shalat Tarawih 8 plus 3 witir, bagaimana prakteknya? Awal-awal instruksi itu, pakai komposisi: 4, 4, 3. Empat rakaat satu salam, empat rakaat satu salam. Ini untuk Tarawih. Dan tiga rakaat untuk Witir. Model Witir tiga sekaligus ini versi madzhab Hanafi. Sementara wong NU pakai dua-dua semua dan ditutup satu Witir. Ini versi asy-Syafi’i. Tapi pada tahun 1987, praktek shalat Tarawih empat-empat itu diubah menjadi dua-dua. Hal tersebut atas seruan KH. Shidiq Abbas Jombang ketika halaqah di Masjid al-Falah Surabaya. Beliau tampilkan hadits dari Shahih Muslim yang meriwayatkan begitu. Karena, kualitas hadits Muslim lebih shahih ketimbang hadits empat-empat, maka semua peserta tunduk. Akibatnya, tahun itu ada selebaran keputusan Majlis Tarjih yang diedarkan ke semua masjid dan mushalla di lingkungan Muhammadiyah, bahwa praktik shalat Tarawih pakai komposisi dua-dua, hingga sekarang, meski sebagian masih ada yang tetap bertahan pada empat-empat. Inilah fakta sejarah. 

Kini soal itsbat hilal pakai rukyah. Tolong, lapangkan dada sejenak, jangan emosi dan jangan dibantah kecuali ada bukti kuat. 
Semua ahli falak, apalagi dari Muhammadiyah pasti mengerti dan masih ingat bahwa Muhammadiyah dulu dalam penetapan hilal selalu pakai rukyah bahkan dengan derajat cukup tinggi. Hal itu berlangsung hingga era orde baru pimpinan Pak Harto. Karena orang-orang Muhammdiyah menguasai Departemen Agama, maka tetap bertahan pada rukyah derajat tinggi, tiga derajat ke atas dan sama sekali menolak hilal dua derajat. Dan inilah yang selalu dipakai pemerintah. Sementara ahli falak Nadhliyyin juga sama menggunakan rukyah tapi menerima dua derajat sebagai sudah bisa dirukyah. Dalil mereka sama, pakai hadits rukyah dan ikmal. Oleh karena itu, tahun 90-an, tiga kali berturut-turut orang NU lebaran duluan karena hilal dua derajat nyata-nyata sudah bisa dirukyah, sementara Pemerintah-Muhammadiyah tidak menerima karena standar yang dipakai adalah hilal tinggi dan harus ikmal atau istikmal. Ada lima titik atau lebih tim rukyah gabungan menyatakan hilal terukyah, tapi tidak diterima oleh Departemen Agama, meski pengadilan setempat sudah menyumpah dan melaporkan ke Jakarta. 
Itulah perbedaan standar derajat hilal antara Muhammadiyah dan NU. Masing-masing bertahan pada pendiriannya. Setelah pak Harto lengser dan Gus Dur menjadi presiden, orang-orang Muhammadiyah berpikir cerdas dan tidak mau dipermalukan di hadapan publiknya sendiri. Artinya, jika masih pakai standar hilal tinggi, sementara mereka tidak lagi menguasai pemeritahan, pastilah akan lebaran belakangan terus. 
Dan itu berarti lagi-lagi kalah start dan kalah cerdas. Maka segera mengubah mindset dan pola pikir soal itsbat hilal. Mereka tampil radikal dan meninggalkan cara rukyah berderajat tinggi. Tapi tak menerima hilal derajat, karena sama dengan NU. Lalu membuat metode “wujud al-hilal”. Artinya, pokoknya hilal menurut ilmu hisab atau astronomi sudah muncul di atas ufuk, seberapapun derajatnya, nol koma sekalipun, sudah dianggap hilal penuh atau tanggal satu. Maka tak butuh rukyah-rukyahan seperti dulu, apalagi tim rukyah yang diback up pemerintah. Hadits yang dulu dielu-elukan, ayat al-Quran berisikan seruan “taat kepada Allah, RasulNya dan Ulil Amri” dibuang dan alergi didengar. Lalu dicari-carikan dalil baru sesuai dengan selera. Populerkah metode “wujud al-hilal” dalam tradisi keilmuwan falak? Sama sekali tidak, baik ulama dulu maupun sekarang. 
Di sini, Muhammdiyah membuat beda lagi dengan NU. Kalau dulu, Muhammadiyah hilal harus derajat tinggi untuk bisa dirukyah, hal mana pasti melahirkan beda keputusan dengan NU, kini membuang derajat-derajatan secara total dan tak perlu rukyah-rukyahan. Menukik lebih tajam, yang penting hilal sudah muncul berapapun derajatnya. Sementara NU tetap pada standar rukyah, meski derajat dua atau kurang sedikit. Tentu saja beda lagi dengan NU. Maka, selamanya takkan bisa disatukan, karena sengaja harus tampil beda. Dan itu sah-sah saja. Dilihat dari fakta sejarah, pembaca bisa menilai sendiri sesungguhnya siapa yang sengaja membuat beda, sengaja tidak mau dipersatukan, siapa biang persoalan di kalangan umat? Menyikapi lebaran dua versi, warga Muhammadiyah pasti bisa tenang karena sudah biasa diombang-ambingkan dengan perubahan pemikiran pimpinannya. Persoalannya, apakah sikap, ulah atau komentar mereka bisa menenangkan orang lain? Perkara dalil nash atau logika, ilmu falak klasik atau neutik, rubu’ atau teropong modern sama-sama punya. Justeru, bila dalil-dalil itu dicari-cari belakangan dan dipaksakan, sungguh mudah sekali dipatahkan. Hebatnya, semua ilmuwan Muhammadiyah yang akademis dan katanya kritis-kritis itu bungkam dan tunduk semua kepada keputusan Majlis Tarjih. Tidak ada yang mengkritik, padahal kelemahan akademik pasti ada.

Sunday, December 9, 2018

Asrama ku





ATLET TERCANTIK DUNIA

Most beautiful female athletes of the world includes both active and finished her career female athletes from such countries as Australia, USA, Canada, Brazil, Paraguay, Germany, the Netherlands, Serbia and Spain. I opted for the external data, photogenic, not including awards and achievements of girls in sport. 

18. Tessa Bonhomme (born July 23, 1985, Sudbury, Ontario) - Canadian female hockey player. Role - quarterback. 2010 Olympic champion, World champion  2007. 

17. Anna Rawson (born August 5, 1981, Adelaide, Australia) - Australian female golfer and model. Anna had the title of best golfer of 1999-2000, was part of the national team. 

16. Blair O'Neal (born May 14, 1981, Macomb, Illinois, USA) - American female golfer and model. 

15. Allison Stokke  (born March 22, 1989,California, USA) - American female track and field athlete, serving in the pole vault. Two-time champion California. Her best jump - 4 meters 27 centimeters. 

14. Heather Mitts (born June 9, 1978, Cincinnati, USA) - American soccer player, a defender of the U.S. women's national team and club WPS «Atlanta Beat." Olympic champion in 2004 and 2008. 

13.Lindsey Vonn (born October 18, 1984, St. Paul, Minnesota, USA) - Famous American alpine ski racer, 2010 Olympic champion in downhill, the owner of four World Cups overall (2008, 2009, 2010 and 2012) and two-time world champion . Has the third highest number of wins at the World Cup in the history of women's alpine skiing. 

12. Beatriz and Branca Feres (born February 22, 1988, Brazil) - Brazilian synchronized swimmers, models and actresses. Twin sister did not reach the heights of sporting enviable, yet most notorious achievement Brazilians - second place in the "Sexiest female athletes of the world" according to the magazine The Popcrunch, and most often appeared on the covers of various men's magazines. 

11. Alana Blanchard (born March 5, 1990, Kauai, Hawaii, USA) - American professional surfer. At 22, was one of the best surfer, often participates in the world championships of surfing. In 2011, starred in the film "Soul Surfer." 

10. Kimiko Zakreski (born December 31, 1983, Canada) - Canadian snowboarder. The winner of the World Cup in parallel giant slalom snowboarding. 

9. Alexandra (Sasha) Cohen (born October 26, 1984, Westwood, California) - American figure skater. Silver medalist at the Winter Olympics in 2006, a three-time winner of the World Championships, the winner of the final Grand Prix of the season 2002-2003, and U.S. champion in 2006. 

8. Malia Jones (born March 27, 1977, California, USA) - American surfer and model. Malia began surfing as a teenager, at age 15 won the U.S. amateur surfing in the group of girls. Since then, she has appeared on the cover of more than a dozen magazines. According to "People" was named one of the "50 Most Beautiful People." 

7. Leryn Franco (born 1 March 1982, Asuncion) - Paraguayan female athlete (javelin throw) and model, two-time medalist South American Championship in Athletics (2007 and 2011). The winner of the national record of Paraguay - 55 m 66 cm. 

6. Cagla Kubat (born 16 November 1979) - Actress, model, windsurfer. She was the first runner-up at "Miss Turkey 2002" and represented Turkey at Miss Universe 2002. Has won numerous awards in national and international competitions in windsurfing, seven times champion of Turkey. Included in my top most beautiful Turkish actresses. 

5. Magdalena Neuner (born February 9, 1987, Garmisch-Partenkirchen, Bavaria, Germany) - German female biathlete, two-time Olympic champion and the world's only twelve-time world champion in biathlon, a three-time winner of the World Cup, the winner of seven Small World Cups. Three-time world champion in summer biathlon. Completed a career in biathlon at the end of season 2011/2012 years. 

4. Fatima De Melo (born July 4, 1978, Rotterdam, The Netherlands, Portuguese descent) - a former Dutch field hockey player. As part of the Dutch national team has played 30 international matches. Played as a forward. 2006 world champion, Olympic champion in 2008 in Beijing. Professional Team PokerStars. 

3. Ana Ivanovich (born November 6, 1987, Belgrade, Yugoslavia) - Serbian professional tennis player. The former first racket of the world in singles. The winner of one Grand Slam, finalist two Grand Slam singles titles, the winner of 11 WTA Tour singles titles, one finalist in the Junior Grand Slam in singles, one of the most beautiful Serbian women. 

2. Kiira Korpi (born September 26, 1988, Tampere, Finland) -a Finnish figure skater. Acts since 2004. Silver and two-time European bronze medalist, three-time champion of Finland. At the Winter Olympics in 2006 was 16th place at the Olympic Games in 2010 - 11th. As of December 2011 is the 5th place in the ranking of the International Skating Union. 

1. Tanith Belbin (born July 11, 1984, Kingston, Ontario, Canada) - Canadian and American ice dancer, skating with Benjamin Agosto.On the international scene, she performed for the United States. With Benjamin Agosto Tanith won the silver medal  Winter Olympics in Turin, won the Junior World Championship, World Championship silver medalist, became a two-time bronze medalist and three-time winner of the world championship on four continents. She finished amateur career in 2010.